Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MAKALAH GLOBALISASI



GLOBALISASI
 


  SMP DHARMA WANITA 1 SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2013 – 2014



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “DAMPAK GLOBALISASI’’. Walaupun masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, namun kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam sekolah atau diluar sekolah.

Dalam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu sehingga dapat menjadi satu makalah yang dapat di baca dan dimanfaatkan .

Akhirnya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Sekian dari saya mengucapkan banyak terima kasih                                                                                                          
                                                                                               
PENULIS



DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………
Kata Pengantar …………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
BAB I
1.1         Latar Belakang ……………………………………………………….
1.2         Rumusan Masalah ……………………………………………………
1.3         Tujuan Penulisam ……………………………………………………
1.4         Manfaat Penulisan ……………………………………………………
BAB II
2.1         Pengertian Globalisasi …………………………………………………
2.2         Sejarah Globalisasi …………………………………………………….
2.3         Konsep Globalisasi …………………………………………………….
2.4         Proses Globalisasi ………………………………………………………
2.5         Teori Globalisasi ……………………………………………………….
2.6         Ciri-Ciri Globalisasi ……………………………………………………
2.7         Pengaruh Globalisasi ……………………………………………………
2.8         Dampak Globalisasi …………………………………………………….
2.9         Macam-Macam Gerakan Globalisasi …………………………………..
2.10     Macam-Macam Globalisasi …………………………………………….
BAB III
3.1      Kesimpulan …………………………………………………………….
3.2     Saran ……………………………………………………………………
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG 

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bisa.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Globalisasi ?
2.      Bagaimana Sejarah dari Globalisasi?
3.      Apa saja Konsep dari Globalisasi ?
4.      Bagaimana Proses Globalisasi ?
5.      Bagaimana Teori dari Globalisasi ?
6.      Apa Saja Ciri-Ciri dari Globalisasi ?
7.      Bagaimana Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan?
8.      Apa saja dampak Globalisasi dalam Kehidupan?
9.      Apa Macam-Macam Gerakan Dari Globalisasi ?
10.  Apa Macam-Macam dari Globalisasi ?




1.3  TUJUAN PENULISAN
       Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1.      Menjelaskan Pengertian Globalisasi
2.      Menjelaskan Sejarah Globalisasi
3.      Menjelaskan Konsep Globalisasi
4.      Menjelaskan Proses Globalisasi
5.      Menjelaskan Teori Globalisasi
6.      Menyebutkan ciri-ciri Globalisasi
7.      Menjelaskan Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan
8.      Menyebutkan dampak positif dan Negatif Globalisasi bagi kehidupan.
9.      Menyebutkan Macam-Macam Gerakan Globalisasi
10.  Menyebutkan Macam-Macam Globalisasi

1.4  MANFAAT PENULISAN
Penulis berharap penulisan makalah ini akan memberikan manfaat berupa:
1.      Pengetahuan pembaca tentang pengertian Globalisasi.
2.      Pemahaman pembaca tentang sejarah Globalisasi
3.      Pemahaman pembaca tentang Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan 
4.      Pengetahuan  tentang  dampak  positif  dan  Negatif  Globalisasi 



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
2.2   SEJARAH GLOBALISASI
       Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

       Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

       Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.

             Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

             Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.

2.3  KONSEP GLOBALISASI
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah:
a.       Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b.      Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.


c.       Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d.      Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e.       Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.

2.4  PROSES GLOBALISASI

Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan

rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
a.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c.       Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
d.      Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

2.5  TEORI GLOBALISASI
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
1.      Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Ø  Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Ø  Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2.      Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
3.      Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
2.6  CIRI – CIRI GLOBALISASI
       Masyarakat adalah "target utama" dalam gejala globalisasi ini. Identifikasi globalisasi sendiri juga bisa dilihat dari apa-apa saja yang terjadi di masyarakat. Selain masyarakat, hal lain yang mengidentifikasikan bahwa telah terjadinya globalisasi adalah perkembangan teknologi itu sendiri.
       Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi pada era modern sekarang ini.

1.      Ciri-ciri Globalisasi - Perubahan Teknologi

Perubahan dalam ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang, seperti handphone, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi begitu cepat. Sementara itu, melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan untuk merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Kedua hal tersebut, teknologi dan majunya bidang pariwisata suatu negara adalah faktor yang juga mendukung semakin pesatnya arus globalisasi. Tidak ada pembatas antar warga negara yang satu dengan yang lain, yang ada hanya pembeda.

2.      Ciri-ciri Globalisasi - Kehidupan Ekonomi

Ciri-ciri globalisasi selanjutnya berkaitan dengan keadaan ekonomi. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung. Hal ini sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi seperti World Trade Organization (WTO).
Berdasarkan ciri-ciri globalisasi yang satu ini, masing-masing negara pada akhirnya dituntut untuk meningkatkan kualitas produksinya. Jika tidak, maka siap-siap saja terlindas oleh kualitas barang produksi yang diciptakan negara lain. Sebagai negara yang tengah berkembang, Indonesia patut hati-hati dengan hal yang satu ini. Mengingat rendahnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap kualitas produk dalam negeri sendiri.

3.      Ciri-ciri Globalisasi - Berkembangnya Media Massa dan Budaya

Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, khususnya televisi, film, musik, dan transmisi berita serta olahraga internasional juga menjadi ciri-ciri globalisasi yang selanjutnya.
Sekarang ini, kita dapat mengonsumsi dan mendapat pengalaman baru tentang berbagai hal yang melintasi beraneka ragam budaya, seperti halnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. Perubahan budaya menjadi satu hal yang paling mudah dikenali sebagai ciri-ciri bahwa telah terjadi globalisasi. Contohnya adalah ketika kita dengan mudah mendapatkan pengaruh dari musik-musik luar negeri.

4.      Ciri-ciri Globalisasi - Meningkatnya Masalah

Ciri-ciri globalisasi selanjutnya adalah meningkatnya masalah dunia, seperti pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain sebagainya. Masalah tersebut lahir karena keterikatan satu negara dengan negara yang lain. Sehingga, antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, lebih mungkin mengalami berbagai persinggungan.
2.7  PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN
       Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi kehidupan suatu negara termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi dua yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.
  1. Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
  2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.

  1. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.
  1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah belah.
  2.  Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.
  3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
  4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.



2.8  DAMPAK GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN
1.      Dampak Positif Globalisasi
Dengan adanya interaksi antara negara yang bebas membuat kita bisa melakukan ekspor produk unggulan dalam negeri ke pasar internasinonal. Itu membuat peluang bagi pengusaha indonesia untuk menciptakan produk yang berkualitas dan bersaing dengan produk di luar negeri. Semakin banyak produk dalam negeri yang dimintai pasar internasional membuat perkembangan bangsa kita menjadi naik.

Memudahkan investasi bagi pengusaha luar negeri ke Indonesia. Sehingga membantu Indonesia dalam mengembangkan usaha atau mendirikan pabrik sehingga bisa membuka lapangan kerja dan membantu masyarakat.

Dengan globalisasi kita lebih mudah mendapatkan barang barang yang tidak bisa di dapat di Indonesia.  Dan bisa mengembangkan promosi pariwisata dan bisa mendapatkan turis dari mancanegara sehingga menambah devisa negara. Selain itu dampak positif globalisasi juga membuat orang mudah untuk mencari informasi, mudah berkomunikasi, mudah memenuhi kebutuhan, bersaing dalam hal positif untuk mendapatkan produk yang terbaik

2.      Dampak Negatifnya Globalisasi :
Dengan terbukanya persaingan di era global, membuat produk yang berkualitas menjadi  pilihan utama, itu membuat produk dalam negeri yang masih kurang berkualitas kurang diminati oleh Konsumen. Semakin mudahnya produk impor masuk ke Indonesia dengan  kualitas yang bagus dan lebih murah itu membuat industri didalam negeri menjadi tersendat. Sebagai contoh dalam hal pertanian negara kita kalah sama thailand, atau china yang bisa membuat produk dengan harga yang murah


Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi. Membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat dengan kualitas SDM yang lebih bagus dari luar negeri itu membuat SDM dalam negeri semakin terpojok dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu dampak negatif globalisasi membuat orang menutup diri, bersifat konsumtif, informasi didapat tidak tersaring, mudah terpengaruh budaya luar yang kurang pas dengan budaya kita, pemborosan. Kita akan mencoba melihat dampak dari globalisasi dalam berbagai bidang antara lain
3.      Dampak Globalisasi Dalam Bidang Ekonomi
a.    Positif.
Ø  Memacu kita untuk menciptakan produk yang berkualitas
Ø  Mendapatkan informasi pengetahuan yang lebih jelas
Ø  Meningkatkan Kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Ø  Dapat memperoleh banyak dana dari investasi asing
Ø  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
b.    Negatif
Ø  Menghambat pertumbuhan produk dalam negeri
Ø  Sektor keuangan semakin tidak stabil
Ø  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Ø  Memperburuk neraca pembayaran
Ø  Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan oleh segelintir orang
Ø  Semakin melebarnya distribusi pendapatan antar negara yang kaya dan yang miskin
4.      Dampak Globalisasi Dalam Bidang Budaya
c.    Positif
Ø  Terjadi pertukaran budaya dan ilmu pendidikan secara sehat
Ø  Semakin mudahnya komunikasi antar negara
d.   Negatif
Ø  Masuknya budaya yang tidak sesuai dengan kultur budaya di suatu negara
Ø  Semakin banyaknya turisme
Ø  Semakin banyaknya imigran
Ø  Pengaruh gaya, mode suatu negara maju kepada negara yang berkembang yang tidak sesuai dengan budaya negara tersebut
Ø  monopoli budaya contoh. semua orang pasti suka film hollywood dengan film yang bagus dari pada film dalam negeri
5.      Dampak Globalisasi Dalam Bidang Politik
Adanya kesepakatan global yang berupa lembaga seperti PBB, ILO, UNICEF dll. Itu membuat negara tidak bisa berdaulat dengan sendirinya, tetapi harus mengikuti aturan yang sudah disepakati. Masuknya budaya internasional yang mempengaruhi politik dalam negeri, seperti terjadinya unjuk rasa, timbulnya rasisme, fanatisme, munculnya golongan yang mementingkan partai untuk kepentingan diri sendiri.

Politik Liberalisme yang terjadi di dunia internasional bisa mempengaruhi dunia politik dalam negeri seperti terjadinya pengkubuan atau kelompok kelompok yang saling bertentangan

2.9  MACAM MACAM GERAKAN GLOBALISASI
a.         Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
b.         Gerakan Anti Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda.
Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

2.10          MACAM MACAM GLOBALISASI
a.       Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Ø  Globalisasi Produksi
Ø  Globalisasi pembiayaan
Ø  Globalisasi tenaga kerja
Ø  Globalisasi jaringan informasi
Ø  Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:
1.         Kebijakan globalisasi ekonomi
Ø  Produksi global dapat ditingkatkan
Ø  Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Ø  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Ø  Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Ø  Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2.         Keburukan globalisasi ekonomi
Ø  Menghambat pertumbuhan sektor industry
Ø  Memperburuk neraca pembayaran
Ø  Sektor keuangan semakin tidak stabil
Ø  memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

b.      GLOBALISASI KEBUDAYAAN
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa.

Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a.         Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
Ø  Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
Ø  Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
Ø  Berkembangnya turisme dan pariwisata.
Ø  Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
Ø  Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
Ø  Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia






BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

      Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. 
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

3.2     SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.         Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2.         Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3.         Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4.         Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.         Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.




DAFTAR PUSTAKA


Ø  http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Ø  http://azayluphna.blogspot.com/2011/04/pengertian-ciri-teori-globalisasi.html
Ø  http://www.anneahira.com/globalisasi.htm
Ø  http://amynaaby.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-kehidupan.html
Ø  http://kopihijau.info/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang/#_
Ø  http://asrul1.blogspot.com/2012/02/makalah-globalisasi.html
Ø  http://farma1996.blogspot.com/2011/02/makalah-pkn.html




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS