GLOBALISASI
SMP DHARMA WANITA 1 SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2013 – 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami ucapkan
kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “DAMPAK GLOBALISASI’’. Walaupun masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, namun kami berharap agar makalah
ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam sekolah atau diluar
sekolah.
Dalam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang
terlibat dan membantu sehingga dapat menjadi satu makalah yang dapat di baca
dan dimanfaatkan .
Akhirnya kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan. Akhir kata semoga laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Sekian dari saya mengucapkan banyak terima
kasih
PENULIS
DAFTAR
ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………
Kata Pengantar …………………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
BAB I
1.1
Latar Belakang
……………………………………………………….
1.2
Rumusan Masalah
……………………………………………………
1.3
Tujuan Penulisam
……………………………………………………
1.4
Manfaat
Penulisan ……………………………………………………
BAB II
2.1
Pengertian
Globalisasi …………………………………………………
2.2
Sejarah
Globalisasi …………………………………………………….
2.3
Konsep
Globalisasi …………………………………………………….
2.4
Proses
Globalisasi ………………………………………………………
2.5
Teori
Globalisasi ……………………………………………………….
2.6
Ciri-Ciri Globalisasi
……………………………………………………
2.7
Pengaruh
Globalisasi ……………………………………………………
2.8
Dampak
Globalisasi …………………………………………………….
2.9
Macam-Macam
Gerakan Globalisasi …………………………………..
2.10 Macam-Macam
Globalisasi …………………………………………….
BAB III
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….
3.2 Saran
……………………………………………………………………
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Globalisasi
adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi bisa.
Dalam
banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini
sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi
yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari Globalisasi ?
2.
Bagaimana Sejarah dari Globalisasi?
3.
Apa saja Konsep dari Globalisasi ?
4.
Bagaimana Proses Globalisasi ?
5. Bagaimana Teori
dari Globalisasi ?
6. Apa Saja Ciri-Ciri
dari Globalisasi ?
7. Bagaimana Pengaruh Globalisasi dalam Kehidupan?
8. Apa saja dampak Globalisasi dalam Kehidupan?
9. Apa
Macam-Macam Gerakan Dari Globalisasi ?
10. Apa
Macam-Macam dari Globalisasi ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1.
Menjelaskan Pengertian Globalisasi
2.
Menjelaskan Sejarah Globalisasi
3.
Menjelaskan Konsep Globalisasi
4.
Menjelaskan Proses Globalisasi
5.
Menjelaskan Teori Globalisasi
6.
Menyebutkan ciri-ciri Globalisasi
7. Menjelaskan Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan
8. Menyebutkan dampak positif dan Negatif Globalisasi bagi kehidupan.
9. Menyebutkan
Macam-Macam Gerakan Globalisasi
10. Menyebutkan
Macam-Macam Globalisasi
1.4 MANFAAT PENULISAN
Penulis berharap penulisan makalah ini akan memberikan manfaat berupa:
1.
Pengetahuan pembaca tentang pengertian Globalisasi.
2.
Pemahaman pembaca tentang sejarah
Globalisasi
3. Pemahaman pembaca tentang Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan
4. Pengetahuan
tentang dampak positif dan
Negatif Globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi adalah keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik
yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang
dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap
bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
2.2 SEJARAH
GLOBALISASI
Banyak
sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad
yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia
mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat
itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik
melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk
berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia
menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase
selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika
Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang,
kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad,
arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase
selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor
eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang
meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan
dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan
internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa
pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya,
sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan
kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan
diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun
mulai kabur.
2.3 KONSEP
GLOBALISASI
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah:
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan
geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma
didalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling
ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi
yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan
dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga
mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak
asasi manusia, dan pergerakan wanita.
2.4 PROSES
GLOBALISASI
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan
rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam
World Trade Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa
kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah
satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri
kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali
yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
2.5 TEORI GLOBALISASI
Cochrane
dan Pain menegaskan bahwa dalam
kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat,
yaitu:
1.
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang
memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga
di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan
lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun
demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi
terhadap proses tersebut.
Ø Para
globalis positif dan optimistis
menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab.
Ø Para
globalis pesimis berpendapat
bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya
adalah bentuk penjajahan barat
(terutama Amerika
Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi
yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari
mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2.
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi.
Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika
memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme
telah menjadi sebuah fenomena internasional
selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan
tahap lanjutan, atau evolusi,
dari produksi dan perdagangan kapital.
3.
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan
tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat
dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa
sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini
berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan
dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara
langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
2.6 CIRI – CIRI GLOBALISASI
Masyarakat
adalah "target utama" dalam gejala globalisasi ini. Identifikasi
globalisasi sendiri juga bisa dilihat dari apa-apa saja yang terjadi di
masyarakat. Selain masyarakat, hal lain yang mengidentifikasikan bahwa telah
terjadinya globalisasi adalah perkembangan teknologi itu sendiri.
Berikut
ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi
pada era modern sekarang ini.
1. Ciri-ciri Globalisasi - Perubahan Teknologi
Perubahan
dalam ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang, seperti handphone,
televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi begitu cepat. Sementara itu, melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan untuk merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Kedua
hal tersebut, teknologi dan majunya bidang pariwisata suatu negara adalah
faktor yang juga mendukung semakin pesatnya arus globalisasi. Tidak ada
pembatas antar warga negara yang satu dengan yang lain, yang ada hanya pembeda.
2. Ciri-ciri Globalisasi - Kehidupan Ekonomi
Ciri-ciri
globalisasi selanjutnya berkaitan dengan keadaan ekonomi. Pasar dan
produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung.
Hal ini sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi seperti World
Trade Organization (WTO).
Berdasarkan
ciri-ciri globalisasi yang satu ini, masing-masing negara pada akhirnya
dituntut untuk meningkatkan kualitas produksinya. Jika tidak, maka siap-siap
saja terlindas oleh kualitas barang produksi yang diciptakan negara lain.
Sebagai negara yang tengah berkembang, Indonesia patut hati-hati dengan hal
yang satu ini. Mengingat rendahnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap
kualitas produk dalam negeri sendiri.
3. Ciri-ciri Globalisasi - Berkembangnya Media Massa dan Budaya
Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media massa, khususnya
televisi, film, musik, dan transmisi berita serta olahraga internasional juga
menjadi ciri-ciri globalisasi yang selanjutnya.
Sekarang
ini, kita dapat mengonsumsi dan mendapat pengalaman baru tentang berbagai hal
yang melintasi beraneka ragam budaya, seperti halnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan. Perubahan budaya menjadi satu hal yang paling mudah
dikenali sebagai ciri-ciri bahwa telah terjadi globalisasi. Contohnya adalah
ketika kita dengan mudah mendapatkan pengaruh dari musik-musik luar negeri.
4. Ciri-ciri Globalisasi - Meningkatnya Masalah
Ciri-ciri
globalisasi selanjutnya adalah meningkatnya masalah dunia, seperti pada bidang
lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain
sebagainya. Masalah tersebut lahir karena keterikatan satu negara dengan negara
yang lain. Sehingga, antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, lebih
mungkin mengalami berbagai persinggungan.
2.7 PENGARUH GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN
Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi kehidupan suatu negara
termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi dua yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi terhadap
masyarakat Indonesia.
- Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
- Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.
- Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap
masyarakat Indonesia.
- Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah belah.
- Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.
- Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
- Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.
2.8 DAMPAK GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN
1. Dampak Positif Globalisasi
Dengan adanya interaksi antara
negara yang bebas membuat kita bisa melakukan ekspor produk unggulan dalam
negeri ke pasar internasinonal. Itu membuat peluang bagi pengusaha indonesia
untuk menciptakan produk yang berkualitas dan bersaing dengan produk di luar
negeri. Semakin banyak produk dalam negeri yang dimintai pasar internasional
membuat perkembangan bangsa kita menjadi naik.
Memudahkan investasi bagi pengusaha
luar negeri ke Indonesia. Sehingga membantu Indonesia dalam mengembangkan usaha
atau mendirikan pabrik sehingga bisa membuka lapangan kerja dan membantu
masyarakat.
Dengan globalisasi kita lebih mudah
mendapatkan barang barang yang tidak bisa di dapat di Indonesia. Dan bisa
mengembangkan promosi pariwisata dan bisa mendapatkan turis dari mancanegara
sehingga menambah devisa negara. Selain itu dampak positif globalisasi juga
membuat orang mudah untuk mencari informasi, mudah berkomunikasi, mudah
memenuhi kebutuhan, bersaing dalam hal positif untuk mendapatkan produk yang
terbaik
2. Dampak Negatifnya Globalisasi :
Dengan terbukanya persaingan di era
global, membuat produk yang berkualitas menjadi pilihan utama, itu
membuat produk dalam negeri yang masih kurang berkualitas kurang diminati oleh
Konsumen. Semakin mudahnya produk impor masuk ke Indonesia dengan
kualitas yang bagus dan lebih murah itu membuat industri didalam negeri menjadi
tersendat. Sebagai contoh dalam hal pertanian negara kita kalah sama thailand,
atau china yang bisa membuat produk dengan harga yang murah
Ancaman dari sektor keuangan dunia
yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di
Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi
menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi. Membuat persaingan
tenaga kerja semakin ketat dengan kualitas SDM yang lebih bagus dari luar
negeri itu membuat SDM dalam negeri semakin terpojok dan susah untuk
mendapatkan pekerjaan.
Selain itu dampak negatif
globalisasi membuat orang menutup diri, bersifat konsumtif, informasi didapat
tidak tersaring, mudah terpengaruh budaya luar yang kurang pas dengan budaya
kita, pemborosan. Kita akan mencoba melihat dampak dari globalisasi dalam
berbagai bidang antara lain
3. Dampak Globalisasi Dalam Bidang
Ekonomi
a. Positif.
Ø Memacu kita untuk menciptakan produk
yang berkualitas
Ø Mendapatkan informasi pengetahuan
yang lebih jelas
Ø Meningkatkan Kemakmuran masyarakat
dalam suatu Negara
Ø Dapat memperoleh banyak dana dari
investasi asing
Ø Meluaskan pasar untuk produk dalam
negeri
b. Negatif
Ø Menghambat pertumbuhan produk dalam
negeri
Ø Sektor keuangan semakin tidak stabil
Ø Memperburuk prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang
Ø Memperburuk neraca pembayaran
Ø Penumpukan kekayaan dan monopoli
usaha dan kekuasaan oleh segelintir orang
Ø Semakin melebarnya distribusi
pendapatan antar negara yang kaya dan yang miskin
4. Dampak Globalisasi Dalam Bidang
Budaya
c. Positif
Ø Terjadi pertukaran budaya dan ilmu
pendidikan secara sehat
Ø Semakin mudahnya komunikasi antar
negara
d. Negatif
Ø Masuknya budaya yang tidak sesuai
dengan kultur budaya di suatu negara
Ø Semakin banyaknya turisme
Ø Semakin banyaknya imigran
Ø Pengaruh gaya, mode suatu negara maju
kepada negara yang berkembang yang tidak sesuai dengan budaya negara tersebut
Ø monopoli budaya contoh. semua orang
pasti suka film hollywood dengan film yang bagus dari pada film dalam negeri
5. Dampak Globalisasi Dalam Bidang
Politik
Adanya kesepakatan global yang
berupa lembaga seperti PBB, ILO, UNICEF dll. Itu membuat negara tidak bisa
berdaulat dengan sendirinya, tetapi harus mengikuti aturan yang sudah
disepakati. Masuknya budaya internasional yang mempengaruhi politik dalam
negeri, seperti terjadinya unjuk rasa, timbulnya rasisme, fanatisme, munculnya
golongan yang mementingkan partai untuk kepentingan diri sendiri.
Politik Liberalisme yang terjadi di dunia internasional bisa mempengaruhi dunia politik dalam negeri seperti terjadinya pengkubuan atau kelompok kelompok yang saling bertentangan
2.9 MACAM MACAM
GERAKAN GLOBALISASI
a.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering
juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka
berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo.
Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung
dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah
ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi
pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya,
Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu
mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki
keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan
untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya
untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran
kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
b.
Gerakan Anti Globalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu
istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan
kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang
mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial,
sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup
sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda.
Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
2.10
MACAM MACAM GLOBALISASI
a. Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain
terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Ø Globalisasi Produksi
Ø Globalisasi pembiayaan
Ø Globalisasi tenaga kerja
Ø Globalisasi jaringan informasi
Ø Globalisasi Perdagangan
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi
sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan
internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:
1.
Kebijakan
globalisasi ekonomi
Ø Produksi global dapat ditingkatkan
Ø Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
Negara
Ø Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Ø Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik
Ø Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
2.
Keburukan
globalisasi ekonomi
Ø Menghambat pertumbuhan sektor industry
Ø Memperburuk neraca pembayaran
Ø Sektor keuangan semakin tidak stabil
Ø memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
b.
GLOBALISASI
KEBUDAYAAN
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada
di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilainilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang
ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara
intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
a.
Ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan
Ø Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
Ø Penyebaran prinsip multikebudayaan
(multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
di luar kebudayaannya.
Ø Berkembangnya turisme dan pariwisata.
Ø Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke
negara lain.
Ø Berkembangnya mode yang berskala global, seperti
pakaian, film dan lain lain.
Ø Bertambah banyaknya event-event berskala global,
seperti Piala Dunia
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut
asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Pengaruh
globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi
kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi
disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and
Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat
manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah.
Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau
dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur
dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut
dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh
karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas
bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan
pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni
tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya
memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan
komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu
indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai
harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai
generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni
budaya kita demi masa depan anak cucu.
3.2 SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat
dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan
yaitu :
1.
Pemerintah
perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran
budaya bangsa
2.
Masyarakat
perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya
dan budaya bangsa pada umumnya
3.
Para
pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4.
Masyarakat
perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang
masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.
Masyarakat
harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh
globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
Ø http://azayluphna.blogspot.com/2011/04/pengertian-ciri-teori-globalisasi.html
Ø http://www.anneahira.com/globalisasi.htm
Ø http://amynaaby.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-kehidupan.html
Ø http://kopihijau.info/dampak-globalisasi-dalam-banyak-bidang/#_
Ø http://asrul1.blogspot.com/2012/02/makalah-globalisasi.html
Ø http://farma1996.blogspot.com/2011/02/makalah-pkn.html